Sidang Ruh
I
perlu sesuatu di perhitungkan kembali
hari ini kita dewasa
tanpa tuhan tanpa impian
karena besok mungkin terlalu lewat
bagi kiamat yang telah ditangguhkan.
bukan aku sinis
kau jangan mengatheis
beritaku dari mereka yang lupa bagaimana untuk hidup
maka demikian perlu katakata
supaya maut kita bukan karena bisu.
kalau kau percaya kepada manusia sejahtera
jangan kau bergembira mengikut hidup
(karena kemenangan)
kalau kau percaya kepada manusia bebas
jangan kau berkata mengikut hukum
(kerena taatsetia)
karena tidak ada hukum yang akan berlaku
(namun digubal dalam pi bi bi)
yang tidak berpelembagaan di hati.
II
sudah datang berita paling kejam
bagi mereka yang lagi hidup karena bisa berharap
dunia ini penjara
nasi kita akan cukup di sorga
diatas belakang Dajjal
telah diperdagangkan hidup
gelak dan hilai bukan karena bahagia
gelak dan hilai karena papa.
Akan bersidang segala ruh
anakmu hari ini makan apa
nasi atau beer
ketawanya palsu tangisnya tanpa suara
III
nanti akan padamlah dengan sendiri
lampu dari menara tinggi
karena dibawahnya orang kian mabuk
dan Tuhan sudah mati.
Kassim Ahmad
Petaling Jaya , 1960
( Dipetik dari : Kemarau Di Lembah ,1967 , m/s 73-74)
Saudara sinaran berhad